Ibrani 11:1
Iman harus memiliki sebuah objek.
Iman dalam iman adalah tidak bermakna. Mengatakan pada seseorang untuk percaya
tanpa memberikan bukti atau alas an apa pun baginya untuk percaya adalah
seperti menyuruh seseorang untuk percaya bahwa bulan terbuat dari keju.
Allah ingin kita tahu fakta-fakta
tertentu tentang-Nya sehingga kita akan memiliki iman kepada-Nya dam
mempercayai-Nya seterusny.
Seorang anak tidak berulang kali
bertanya kepada orang tuanya, apakah ia akan dibawa ke dokter kalau ia sakit
atau apakah ada makanan untuk dimakan (paling tidak, jarang kita dengar dalam
budaya kita). Alas an mengapa ia tidak bertanya seperti itu adalah orang tuanya
telah membuktikan padanya lagi dan lagi, bahwa mereka mengasihi dengan memnuhi
kebutuhannya.
Demikian pula halnya dengan Allah.
Allah telah rela membuktikan kasihnya kepada kita sekalipun kita masih berdosa.
Dia mengirimkan Kristus untuk mati bagi kita. Dan Dia terus-menerus membuktikan
seberapa besar Dia mengasihi kita dengan memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.
Allah juga ingin kita percaya bahwa
Dia akan terus memenuhi kebutuhan kita. Inilah Iman. Bagaimana mungkin seorang
ayah akan akan bahagia jika anaknya terus-menerus bertanya apakah kebutuhannya
akan dipenuhi? Ayah itu akan merasa frustasi dan sedih, mungkin marah karena
anaknya tidak mempercayainya.
Ada beberapa catatan referensi
terhadap Iman, mengenai apa yang dapat dilakukan iman bagi kita dan seberapa
besar iman itu menyenangkan Allah. Yesus kagum ketika seorang tentara Romawi
menyatakan iman yang besar ketika ia meminta Yesus “Berkata saja” maka hambanya
akan sembuh. Kristus juga berkata kepada seorang buta dan seorang wanita yang
sakit, “Imanmu telah menyelamatkanmu.”
Allah menilai iman, kepercayaan
kita kepada-Nya, diatas segala kualitas karakter lain yang dapat dikembangkan
oleh seorang Kristen. Dan bagaimana cara kita dalam hadirat Allah melalui doa
dan melakukan Firman-Nya dan janji-Nya didalam kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, iman kita bertumbuh dan Allah sangat bahagia. Dan ketika Allah
bahagia, kita pun juga demikian.
Ya Allah Bapa kami, aku menaruh imanku di dalam
Diri-Mu saja. Aku tahu Engkau setia melindungi dan memenuhi kebutuhanku dan
bahwa aku dapat mempercayaiMu. Bantulah imanku untuk bertumbuh, ya Allah.
Buatlah aku utuh secara rohani melalui imanku kepada-Mu dan Putra-Mu, yang
didalam nama-Nya aku berdoa.
Amin.
Amin.
0 Tinggalkan Komentar:
Post a Comment
Jangan Lupa Katakan Amin dan Berika Komentar Kalian