Blog ini membantu kita dalam mengartikan kebenaran akan Firman Tuhan.

Virus Yang Disebabkan Oleh Sebuah Dosa



Virus Yang Disebabkan Oleh Sebuah Dosa
"Ibrani 4:16"

Takdir diri sendiri maupun takdir masyarakat, tak ada yang sanggup mengaturnya. Bagaimana mungkin manusia dengan congkaknya berani mengatakan bahwa dia menentukan nasib mereka sendiri, sementara menghindari virus yang tidak dapat dilihat menggunakan mikroskop canggih pun mereka tidak bisa melihatnya?

Virus hepatitis saja sudah cukup untuk merobohkan seluruh manusia. Bagaimana mungkin penduduk negara AS, dengan kekuatan militer, mempunyai harta berlimpah, dan persekutuan dengan masyarakat-masyarakat asing, bersikukuh bahwa mereka semua mampu mengendalikan nasib sendiri, sedangkan sejarah jelas-jelas membuktikan bahwa Allah-lah yang menetapkan arah seluruh umat manusia?

Amerika didirikan oleh sekelompok pemimpin yang mengakui kuasa doa, ketika pemerintahan sedang dalam proses pembentukan, Benjamin Franklin bilang kepada ketua konvensi UUD, dalam rapat di Philadelphia tahun 1787, “Saya telah hidup untuk waktu yang cukup lama,  Bapak ketua yang saya hormati, dan semakin lama saya hidup, semakin banyak bukti yang saya temukan tentang kebenaran yang taj terpungkiri ini: bahwa Allah mengatur segala urusan manusia. Dan jika seekor burung pipit tidak mungkin jatuh ke bumi tanpa seizing-Nya, maka sangat mungkin bahwa suatu kekaisaran tidak dapat berdiri tanpa campur tangan-Nya.”

Saat ini, dunia terhanyut oleh arus ganas sejarah yang berkecamuk lepas kendali. Hanya kuasa doa dari orang-orang yang takut akan Allah dan yang percaya pada Kristus yang mampu menahan arus peristiwa tersebut.

Abraham Licoln, pada masa Perang Saudara, berkata, “Berkali-kali, saya harus kembali berlutut karena kuatnya desakan masalah yang meyakinkan saya bahwa saya tidak dapat menemukan jalan keluar lain. Hikmat saya sendiri, dan segala yang saya miliki, tampaknya tidak cukup untuk menanggulangi masalah pada saat itu.” Andaikan para pemimpin kita dapat bersikap serendah hati itu saat ini!


Amin.



Share:

Hanya Bapa Yang Layak Kita Sembah Di Dunia Ini

Layak Kita Sembah
"MATIUS 14:33"
Yesus adalah Allah dalam sebuah rupa manusia dan inilah kebenarannya yang mendasari keselamatan kita. Hanya juru s'lamat yang ilahilah yang dapat mati sebagai korban penebusan sempurna bagi dosa-dosa kita. Hanya Tuhan yang dapat tahu bagaimana seharusnya kita hidup. Hanya Anak Allah saja yang sangat layak terima persembahan dan pelayanan kia.
Dia ialah Allah sejati dan manusia sejati. Dia berasal dari kekekalan hingga kekekalan. Yesus adalah sebuah Kabar Baik. Sebagai duta-Nya, kita harus percaya Dia secara total dan benar. Segala otoritas di sorga dan di bumi telah diberi kepada Dia (Mat. 28:18). Sistem di dunia ini tidak mengenal-Nya dan berada di bawah kekuasaan-kekuasaan Iblis (Ef. 2:2). Tetapi mereka yang didiami Yesus memiliki otoritas atas jahat. “Sebab Roh Kudus yang ada di dalam diri kamu, lebih besar dari pada Roh yang ada di bumi” (1 Yoh. 4:4).
Sekalipun kita semua memiliki sebuah keterbatasan dan kegagalan sebagai manusia, Tuhan sudah mengatur karya-karya penebusan-Nya dan kita semua bukan hanya dapat menerima kuasa-Nya di dalam kehidupan kita, (Rm. 8:37). Allah bisa mengubah semua tragedi menjadi sesuatu yang membawa sebuah kebaikan bagi kita dan kemuliaan-Nya. Karena Dia Tuhan, Dia memberikan kita atas semua dosa-dosa, melalui Roh Kudus-Nya, ketika kita berelasi setiap hari dengan-Nya. Dan dimasa-masa mendatang, Dia akan membawa kita untuk bersama-Nya (Ibr. 9:28). Karena Yesus adalah Allah dan kita mengakui Dia sebagai juru S'lamat dan Tuhan, maka Dia mencurahkan semua berkat dan pengharapan di dalam Dia kepada kita semua (Rm. 10:9).

Ya Allah Bapa kami, aku selalu mengakui Yesus adalah Tuhan yang hidup yang hidup didalam diri kita. Aku tahu Dia satu dengan Engkau dan memiliki sebuah akses akan kuasa-kuasa-Mu melalui Dia. Ajarlah aku untuk hidup sebagai seorang pemenang dan pemimpin orang-orang lain kepada-Mu, melalui Dia dan di dalam semua kuasa-Nya.
Amin.



Share:

Roh Tuhan Ada Pada-Nya

Roh Tuhan Ada Pada-Nya

"YESAYA 11:1-3a; LUKAS 2:8-20"

“Malam kudus, sunyi senyap!” Demikianlah lirik nyanyian yang senantiasa kita nyanyikan setiap merayakan kelahiran Yesus Kristus. Pada malam itu dikisahkan beberapa gembala menjaga kawanan domba di padang Efrata. Pada zaman itu gembala di anggap kaum yang tidak terhormat dan termasuk lapisan masyarakat yang rendah. Apakah pada malam itu mereka takut? Agaknya tidak!

Mereka sudah bias menghadapi binatang-binatang buas. Mereka tidak takut akan binatang itu. Sejak kecil mereka sudah biasa menghadapi bahaya serupa. Kita dapat menggambarkan bahwa mereka adalah gembala-gembala yang tabah, berani, dan sedikit sembrono. Apakah mereka juga orang yang beragama. Tetapi ada baiknya kita tidak berangan-angan soal kesalehan mereka. Yang pasti, para gembala pada malam kudus itu adalah orang yang beragama, berani dan yang tidak segera takut akan bahaya.

Pada malam yang kudus itu, tanpa disangka-sangka, tiba-tiba gembala-gembala itu sangat ketakutan. Apakah sebabnya? Menurut injil Lukas, alasannya adalah: sebab tiba-tiba berdirilah seorang malaikat di dekat mereka dan kemuliaan Allah bersinar meliputi mereka sehingga mereka sangat ketakutan. Hal yang serupa pun dialami Imam Zakaria. Sewaktu seorang malaikat tiba-tiba menghampirinya dalam bait suci untuk memberitahukan kelahiran Yohanes Pembaptis, maka imam itu pun terkejut dan menjadi takut (Luk. 1:12). Jadi, seorang yang dianggap saleh juga ketakutan pada saat itu.

Apakah yang ditakutkan para gembala dan imam Zakaria pada waktu itu? Mungkin gembala-gembala yang sembrono dan imam yang suci itu segera menginsafi bahwa ketika itu mereka sangat terancam. Kapan kita merasa terancam bila, misalnya, kelemahan kita atau bahkan kesalahan kita diketahui orang lain; sebab kita takut ditolak orang lain, atau dihukum. Kita merasa terancam karena kita takut diperhadapkan pada kekuatan yang lebih berkuasa dari diri kita dan mengancam kehidupan kita. Kita sama sekali tidak sanggup melenyapkan ancaman itu. Maka kita ketakutan. Pada dasarnya ketakutan itu selalu ada hubungannya dengan kesalahan, kelemahan, dan dosa. Itulah sebabnya baik Imam Zakaria yang mengabdi di bait suci maupun gembala-gembala yang agak berani itu tiba-tiba menginsafi ketidaksucian mereka di hadapan kekudusan dan kemuliaan Allah.

Namun, ada sesuatu yang mengherankan. Pertama sekali yang mereka dengar ialah, “Jangan Takut!” setelah gembala-gembala itu melihat dan mendengar semuanya, maka para laki-laki yang cukup saleh, berani, serta agak sembrono itupun berjalan menuju Betlehem. Lalu, apa yang mereka lihat disana? Mereka melihat seorang anak kecil, seorang bayi yang baru lahir, tidur dalam palungan. Sewaktu para gembala itu memandang anak itu tentu saja mereka tidak merasa takut. Sebab terhadap siapakah mereka takut ketika berada ditengah-tengah orang yang sederhana itu? Para gembala itu tidak takut lagi! Yusuf dan Maria juga tidak takut. Tidak seorang pun yang takut.

Apakah benar bahwa pada saat itu tidak ada seorang pun dalam kandang di Betlehem itu yang tidak takut? Tidak, tidak 100% benar. Sebab pasti ada satu atau dua ornag yang takut. Atau barangkali lebih tepat jika kita katakana nanti ketika anak kecil itu dewasa, Dia akan takut. Hal ini sesuai dengan isi kitab Suci kalau kita katakana bahwa Dialah yang takut, dalam kandang pada malam kudus itu. Siapakah yang benar-benar takut disana?

Yang merasa takut ditengah-tengah orang yang sederhana itu ialah anak yang baru lahir, “Anak kecil, Anak kudus, Tuhanku, Penebus, Kristus anak Daud.” Dialah yang benar-benar takut pada saat itu. Dengan penuh keheranan, barangkali kita akan bertanya lagi, mana mungkin? Mana mungkin anak kecil itu takut? Apakah kekuatan-Nya serupa dengan para gembala-gembala itu takut karena ketidaksucian, kesalahan, dan dosa mereka, sewaktu mereka dihadapkan dengan kemuliaan Tuhan. Maka mereka merasa terancam.

Apakah ketakutan anak kecil itu sama seperti ketakutan Iman Zakaria, seorang suci yang mengabdi di bait Allah? Tidak! Tentu saja tidak! Di hadapan malaikat Allah, Iman Zakaria terkejut oleh karena ketidaksuciannya yang sekonyong-konyong terbuka dihadapan kekudusan Allah. Zakaria juga merasa terancam. Jadi, apakah artinya rasa takut pada diri anak kecil dalam kandang di Betlehem itu?

Kira-kira 700 tahun sebelum kelahiran anak kecil di Betlehem itu, seorang nabi bernubuat tentang dirinya:  “Roh Tuhan aka nada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan.” Oleh karena itu, ia tidak takut seperti gembala-gembala itu dan seperti Imam Zakaria yang takut akan Tuhan, karena kelemahan-kelemahan, dan kesalahan serta dosa mereka.

Mereka merasa terancam oleh kehadiran kemuliaan Allah. Berbeda sekali dengan anak dalam palungan di Betlehem itu. Ketakutan anak kecil itu ada hubungannya dengan roh Allah. Kata Nabi Yesaya, “Pada anak itu ada Roh Allah.” Sehingga, oleh karena Roh Allah itu, seumur hidupnya dia akan memperhatikan kehendak dan firman Tuhan. Dia akan membalas Kasih Allah.

AMIN.

Share:

Kasih Karunia Tuhan Tetap Menyertai Orang Yang Percaya



Kasih Karunia Tuhan Tetap Menyertai Orang Yang Percaya

Wahyu 22:6-12
Di Kitab wahyu tertulis sekitar tahun 94 waktu pemerintahan seorang Kaisar Romawi, Domitianus. Kaisar ini mulai melancarkan penghambatan terhadap pertumbuhan umat Kristen, ia berusaha menghasut semua masyarakan agar tetap bersikap antipasti dan dibunuh karena menyaksikan nama Tuhan Yesus serta tidak mau murtad dari imannya.
Dalam seperti inilah firman Allah disampaikan kepada semua umat Kristen untuk menghibur, dan menguatkan iman mereka dalam menghadapi semua kenyataan hidup selamanya. Didalam ayat 12 disebutkan, “Sesungguhnya Aku akan datang segera dan Aku akan membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada semua orang menurut perbuatannya.” Hal ini mengingatkan pastinya kedatangan Tuhan Yesus. Sebelumnya pada ayat 11 berbunyi, “Barangsiapa yang cemar, biarlah Dia terus-menerus cemar, dan barangsiapa yang benar biarlah Dia terus-menerus berbuat kebenaran, barangsiapa yang kudus, biarlah Dia terus menguduskan dirinya.”
Pada Kitab wahyu secara berulang-ulang mengingatkan supaya orang yang percaya kepada Kristus melihat akan kemenangan yang sudah pasti dan sangat terjamin di dalam kematian dan kebangkitan-Nya (bnd 12:10-12 dst.). Sang penebus Kristus bagi orang percaya itu tidak berarti akhir dari semua pekerjaan kita ataupun stopnya hal-hal yang tidak kita inginkan. Bukan demikian! Kita hidup dalam dunia yang nyata. Banyak sekali terjadi masalah. Orang yang setia dalam iman juga sering tidak populer bahkan akan dihambat seperti pada zaman Kaisar Domitianus. Sekarang pun kita sering menemui pengalaman yang serupa dalam versi dan bobot berbeda-beda. Sepuluh rumah ibadah dibakar di Surabaya pada peristiwa 9 juni 1996, 24 gereja dirusak dan dibakar, bahkan ada 5 orang Kristen, termasuk seorang pendeta dan isterinya, meninggal di Situbundo dan sekitarnya di jawa Timur tanggal 23 oktober 1996. Begitu juga peristiwa 25 Desember 1996 di Tasikmalaya dan banyak peristiwa lain sebelumnya. Peristiwa itu dilakukan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab dan mau mendorong kesatuan serta persatuan bangsa serta Pancasila dan UUD 1945. Sebagai umat Kristen kita merasa prihatin! Apakah Tuhan tidak melihat penderitaan umat-Nya Tentu tidak demikian! Sejarah hitam berulang terjadi.
Kita berdoa untuk semua korban yang menderita dan berdoa bagi semua pelaku beserta otak pelakunya agar Tuhan mengubah hati mereka menjadi lembut dan berbelas kasihan serta ikhlas mengampuni nama Tuhan dengan kebenaran. Kita juga dengan ikhlas mengampuni mereka dalam iman. Tetapi wajar juga kita bertanya kepada Tuhan: masih panjangkah sejarah penderitaan umat-Mu di dunia ini? Ya Tuhan, datanglah dengan segera!
Dengan penebusan Tuhan Yesus sebagai orang percaya kita telah diselamatkan-Nya dari cengkeraman Iblis dan dosa. Pengampunan dosa telah diberikan bagi semua orang yang dating kepada-Nya. Namun perang antara terang dan gelap terus berlangsung. Terang terpancar dari dalam diri orang yang telah menerima penebusan Kristus, dan yang telah menjadikan-Nya sebagai matahari kehidupannya.
Dalam sejarah awal kekristenan pada abad pertama sampai kedua terdapat satu periode sejarah yang berhubungan dengan kesulitan dan penderitaan orang Kristen. Tetapi dalam situasi itu orang Kristen juga memperlihatkan jati—dirinya yang setia kepada Tuhan Yesus. Jelas ada risikonya menjadi orang Kristen yang setia. Namun, pada saat yang susah itu juga terasa semakin jelas apa artinya hidup beriman, setia dan selalu berjaga-jaga, yang berbeda dengan hidup yang sekadar ikut-ikutan, santai, munafik.
Minggu-minggu Adven sebelum Natal memperlihatkan ada-nya hubungan yang tak terpisahkan antara sikap berjaga-jaga dengan makna kelahiran Yesus. Perayaan-perayaan Natal bukan sekedar pesta dekoratif dan makan-minum, melainkan masalah hubungan pribadi dengan Tuhan. Kita berjaga-jaga, mengadakan refleksi terhadap diri untuk menyongsong kedatangan Tuhan Yesus atau sebaliknya kita tidak berjaga-jaga, tidak bersiap dan lalai (bnd. Mat. 25:1-13). Ada juga sebagian orang Kristen yang menggeser persiapan itu kepada hal lain sehingga mereka kurang jeli melihat pentingnya kewaspadaan terhadap diri sendiri.
Mungkin juga mudah bagi kita untuk menghitung apa saja yang telah kita lakukan dan selanjutnya kita merasa puas serta menyenangkan diri. Bukankah kita cenderung tidak memikirkan apa saja yang belum kita lakukan, yang sepatutnya sudah kita lakukan, misalnya tentang ketekunan berdoa, pelayanan diakonat gereja, fungsi kenabian. Apakah kita tanggap terhadap masalah hubungan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat majemuk bangsa kita? Bagaimana pula dengan solidaritas kita dengan mereka yang tertindas, miskin dan menderita? Bila kita tanggap, apakah kita sudah rela menjadi terang atau lilin yang kecil namun tetap menyala dan memancarkan terangnya ditengah-tengah masyarakat? Sebagai orang Kristen dan gereja kita tidak bias menutup mata terhadap kejahatan dan ketidakadilan didunia ini. Jati diri orang Kristen adalah menjadi terang dan garam bagi sekitarnya.
Dalam ayat 7 dikatakan, “Sesungguhnya Aku dating segera.” Kedatangan Tuhan ada hubungannya dengan persiapan kita, karena bila Tuhan tidak dating maka tidak perlu kita berjaga-jaga. Sebagai pertanyaan, apakah pada zaman ini banyak orang Kristen tidak serius dalam iman dan tidak berjaga-jaga justru karena menganggap Tuhan itu tidak dating? Diantara kedatangan Tuhan yang pertama dengan jedatangan-Nya kembali di situlah kita sekarang hidup dan diminta untuk berjaga-jaga serta melakukan firman-Nya.

Dalam Kitab Injil Yesus mengatakan kepada orang Yahudi.
“dari buahnya kamu akan mengenal mereka” (bnd. Mat. 7:15-23).
Hal ini berarti bahwa perkataan dan perbuatan kita harus
menyatu dan menyejarah dalam diri kita. Amin.
Share:

Jabatan-Jabatan Kristus

JABATAN-JABATAN KRISTUS
 Pendahuluan jabatan kenabian
      A.    Catatan pendahuluan tentang jabatan-jabatan kristus secara umum
   1. Pengertian tentang jabatan-jabatan dalam sejarah
    2.  Pentingnya perbedaan itu
     B.  Jabatan nabi
      1. Pengertian alkitab tentang seorang nabi
    2.Perbedaan-perbedaan berkenan dengan karya kenabian kristus

3.      Bukti alkitab tentang jabatan kenaban kristus
4.      Tekanan modern  atas karya kenabiah kristus
Jabatan keimanan
a.       Pengertian alkitab tentang seorang imam
1.      Istilah-istilah yang dipakai dalam Alkitab
2.      Perbedaan antara seorang nabi dan seorang imam
3.      Fungsi-fungsi imam sebagaimana disebutkan dalam alkitab
4.      Bukti-bukti alkitab tentang kemanan kristus
b.      Karya pengorbanan kristus
1.      Pengertian tentang korban dalam alkitab
2.      Karya pengorbanan kristus dilambangkan
3.      Bukti-bukti alkitab tentang pengorbanan kristus
4.      Karya keimanan kritus dalam teologi modern
 Penyabab dan perluhnya penebusan
a.       Penyebab yang menggerakan penebusan kristus
Hal ini bersangkutan pada:
1.      Kehendak Allah
2.      Bukan pada kehendak Allah yang sewenang-wenang
3.      Kasih dan keadilan digabungkan
b.      Pandangan historis berkenan dengan pentingnya penebusan kristus
Semjumlah pendapat yang berbeda-beda yaitu:
1.      Bahwa penebusan kristus itu tidak penting
2.      Bahwa penebusan kristus   perluh secara relatif
3.      Bahwa penebusan mutlak harus diperlukan
c.       Bukti-bukti dari perluhnya penebusan
Nukti-bukti tentang penebusan yaitu:
1.      Tampak jelas bahwa ajaran alkitab menyatakan bahwa Allah  berkenan pada kebenaran dan kekudusan ilahi.
2.      Hal ini membewa pada argumen kedua
3.      Atri penting dari penebuasan berasal dari kebenaran Allah yang adalah Allah kebenaran yang tak dapat berdusta.
4.      Kesimpulan yang sama dapat diambil dari natur dosa sebagai kesalahan
5.      Keagungan yang menabjubkan dari korban yang disediakan oleh Allah  sendiri  juga mengandung arti perluhnya penebusan kristus.
d.      Keberatan-keberatan terhadap doktrin kepentingan mutlak dari penebus kristus
1.      Hal ini menjadikan Allah lebih rendah dari manusia
2.      Keberatan yang baru saja kita bicarakan seringkali berdampingan dengan keberatan yang lain
 Natur penebusan Kristus
a.      Pernyataan Doktrin penggantian hukuman dari penebusan
·         Penebusan bersifat obyektif
·         Penebusan yang bersifat menggantikan
·         Penebusan ini menyangkut ketaatan kristus  secara aktif dan pasif
·          
b.      Kberatan terhadap doktrin penebusan yang memuaskan tuntutan
hukum atau sebagai pengganti hukuman
Keberan yang utama adalah sebagi berikut:
1.      Penebusan seperti itu sepenuhnya tidak perluh
2.      Penebusan seperti itu akan mengucilkan sifat Allah
3.      Penebusan seperti itu berasumsi ketidakmungkinan pengalihan murka
4.      Pendamaian seperti itu tidak di ajarkan dalam injil
5.      Doktrin seperti itu tidak bermoral dan mencela-celakan.
Teori-teori yang menyimpang tentang penebusan kristus
a.       Teori-teori dari gereja adab mula-mula
b.      Teori perumsan dari anselmus
c.       Teori pengaruh moral
d.      Teori pemerintahan
e.       Teori teladan
f.       Teori mistik
g.      Teori pertobatan dan penggantian
Tujuan dan jangkauan penebuasan kristus yaitu
   1.       Tujuan peneusan kristus
   2.      Jangkauan dari korban pendamaian kristus
BAB 7 SYAFAAT KRISTUS
1.      Bukti alkitab mengenai karya syafaat kristus
2.      Natur karya syafaat kristus
3.      Orang-orang dan hal-hal yang didoakannya
4.      Ciri khas syafaat kristsus
BAB 8 Jabatan sebagai raja
1.       Kadaan krstus sebagai raja rohani
2.      Kerajaan kristus sebagai raja atas alam semesta

KELEBIHAN BUKU:

Dari buku yang saya baca ini sangat menarik karena kata-kata dan bahasa yang digunakan memakai bahasa sehari-hari, dan saya dapat tau tentang bagaman yesus itu.
Share:

Pribadi Kristus

PRIBADI KRISTUS


A.    Kaitan antara antropologi dan kristologi
Doktrin manusia dan doktrin kristus  memiliki kaitan yang snagat erat. Doktrin mnusia membehas tentang manusia, yang diciptakan menurut gambar Allah dan dibekali  dengan pengetahuan yang benar, kebenaran dan kesucian.
Kristologi adalah bagian dari jawaban atas tangisan  tersebut. Kristologi memperkenalkan kita pada karya Allah yang objektif untuk menjembatani ruang pemisah  yang lebar itu  dan menyingkirkan jarak  pemisah yang ada.antropologi berorientasi kepada perhatian Allah yang penuh kasih dalam persahabatan, dengan manusia yang menunjang kehidupan persekutuan yang  penuh berkat Allah.
   B.     Doktrin tentang kristus sebelum reformasi
-       Sampai konsili chalcedon. Dalam literatur kristen abad mula-mula, kristus disebut sebagai Allah dan manusia, anak manusia, juga anak Allah.paulus dari samosata  adalah tokoh utama ajaran yang membedakan antara yesus dan logos. Yesus adalah manusia seperti manusia biasa, sedangkan logos sebagai pemikran ilahi yang tidak berpribadi.Harnack mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka menganggap  kristus adalah Roh  yang secara subtansi setara dengan bapa.
-       Setelah konsili chalsedon. Kekeliruan Eutychus tetap diteruskan oleh kaum monosifit dan monotelit, tetapi kemudian gereja berhhasil memperbaikinya.abab pertengahan hanya memberikan sedikit  sumbangsi kepada doktrin pribadi kristus. Natur manusiawi kristus menerima dua macam anugerah berkenan dengan persatuan dengan logos yaitu: 1. Gratia unionis, 2. Gratia Habitualis.
   C.     Doktrin kristologi setelah reformasi
-       Sampai abad sembilan belas. Reformasi membuat perubahan besar dalam doktrin pribadi kristus. Teologi-teologi reformed melhat adanya pendapat eutychanisme atau campuran kedua natur kristus dalam doktrin luteran.pengakuan helvetic adalah kami mengakui bahwa didalam yesus yang satu dan yang sama  memiliki dua natur  ilahi dan manusiawi.
-          Di abad sembilan belas. Pada awal ini suatu perubahan besar terjadi dalam bidang studi tentang pribadi kristus. Schleiermacher adalah orang pertama yang melopori perkembangan. Schleiermacher  tak ada orang lain mempuyai pengaruh yang lebih besar pada teologi dewasa ini selain dari pada Albrecht Ritschl.
Nama-nama dan natur-natur kristus
   -          Nama-nama  Kristus
Ada lima natur yang dibicarakan yaitu:
1.      Nama Yesus.  Nama Yesus adalah bentuk bahasa yunani dari kata bahasa ibrani jehoshua, joshua, Yos 1:1; ZA 3:1 atau ester 2:2.
2.      Nama Kristus. Jika yesus merupakan sebua nama diri, maka nama kristus adalah nama jabatan, nama mesias.nama yesus setara dengan  Maschiach yang dipakai dalam perjanjian lama  yang artinya mengurapi.
3.      Nama anak manusia. Dalam perjanjian lama anak manusia dapat ditemukan dalam MZM 8:4; Dan 7:13 dan seringkali muncul dalam nubuatan yeheskiel.
4.      Nama Anak Allah. Nama anak Allah dipakai dalam perjanjian lama  untuk bergaimacam yujuan yaitu:  bagi bangsa israel, para pemimpin, para malaikat,  orang-orang yang snagat setia dan taat secara umum. Nama itu ditunjukan kepada yesus dalam emapt pengertian berdeba  yang tidak selalu dibedakan dalam alkitab yaitu: 1.  Jabatan. Sebagai jabatan penjabar jabatan yesus  dan bukan untuk menunjukan naturnya.
2.  Tritunggal. Nama ini kadang-kadang dipakai untuk menjukan  sebagai kebenaran bahwa yesus sebagai putra tunggal Allah yang kekal.
3. kelahirannya,kristus juga disebut anak Allah karena kelahirannya yang supranatural.
4.  etis-religius, artinya anak-anak Allah diterapan dalam orang percaya dalam perjanjian baru.
5. nama Tuhan. (kurios). Nama Tuhan dpakai untuk menyebut Allah  dalam septuaginta. Sebagai nama yang setara dengan yehovah, sebagai pengganti nama adonay, sebagi gelar penghormatan yang dinaikan  oleh manusia kepada Allah.
-          Natur-natur kristus
Sungguh amat penting bagi kita untuk memegang doktrin ini sebagaimana dirumuskan oleh chalsedon dan disebutkan dalam patokan iman kita.
1.       Bukti-bukti alkitab tentang yesus kristus
2.      Bukti-bukti alkitab tentang kemanusiaan krsitus yang sungguh nyata
3.      Bukti alkitab tentang kemuliaan  kristus yang tidak berdosa
4.      Perluhnya kedua natur itu dalam diri kritus.

Kesatuan Pribadi kristus

Pada tahun 451 berlangsung konsili chalcedon yang merupakan pengakuan iman gereja  berkenan dengan pribadi kristus.rumusan ini lebih banyak bersifat negatif  dan terutama berusaha menjaga  kebenaran ini terhadap berbagai  macam pandangan sesat  yang berusaha menyerang. Beberapa aliinea berikut dimasukkan sebagai suatu pernyataan singkat doktrin gereja yaitu:
-          Pernyataan tentang  pandangan gereja berkenan dengan pribadi kristus
·          Hanya ada satu pribadi saja
·          Natur manusiawi kristus tidak membentuk satu pribadi manusia
·         Pada saat yang sama tidak benar mengatakan bahwa  natur manusiawi kritus tidak berpribadi
·          Kita tidak boleh  natur manusiawi kristus sebagai natur yang tidak sempurna
·         Subsitensi pribadi ini tidak oleh dicampurkan dengan kesadaran dan kehendak bebas.
·         Satu pribadi ilahi.
-          Bukti alkitab atas kesatuan pribadi kristus
Doktrin dua natur dalam satu pribadi melampaui pikiran manusia.kita harus memperhatikan ajaran alkitab  tentang pokok persoalan ini.
·         Tidak ada bukti dua kepribadian dalam alkitab
·         Kedua natur itu disebutkan dalam alkitabsebagai satu kesatuan dalam satu pribadi
·         Pribadi yang satu itu disebutkan didalam istlah yang benar untuk masing-masing natur.
-          Akibat dari persatuan kedua natur dalam satu pribadi
·         Tidak ada peubahan yang penting dalam natur ilahi
·         Tiga cara berkomunikasi yang dihasilkan dari inkarnasi
·         Manusia Allah itu adalah objek doa.
-          Kesatuan pribadi kristus sebuah misteri
Persatuan kedua natur dalam sebuah pribadi adalah sebuah misteri yang tak dapat kita tangkap  hal itulah sering disangkali.
-          Doktrin lutheran tentang komunikasi atribut-atribut itu
·         Pernyataan pendapat kaum  lutheran
·         Keberatan-kebaratan terhadap kaum lutheran
-          Doktrin kenosis dalam berbagai bentuk
·         Pernyataan doktrin ini
·         Bagian alkitab yang dianggap dasar sebagai doktrin ini
·         Keberatan-kebaratan terhadap doktrin kenosis
-          Teori ingkarnasi bertingkat

Dorner adalah salah seorang penentang uang paling awal  dan paling besar dari teori kenosis.dorner memacu diri untuk  menyusun teori lain  yang berusaha melepaskan diri  dari kekeliruan dari teori kenosis.
Share:

Change language

Penting Untuk Dibaca!!

Blog ini membahas tentang bagaimana kehidupan di Agama Kristen. Artikel-Artikelnya di buat dengan sangat sederhana dan jelas jika anda tidak memahami artikel yanga ada di dalam blog ini, anda tidak akan mengerti apa yang dimaksud artikel di dalam blog ini.

Terima Kasih Telah Berkunjung!
Jangan Lupa Like And Share Ya :)